Barang Siapa tahu jauhnya perjalanan, maka ia akan bersiap-siap
Setiap muslim dalam melakukan sesuatu hendaknya melakukan persiapan yang sempurna. Apalagi kegiatan yang akan dilakukan adalah pekerjaan yang besar dan penting serta membutuhkan persiapan yang matang.
Jangan terburu-buru, jangan serampangan dan tanpa berfikir panjang. Sebab terburu-buru itu bagian dari perbuatan syaitan.
Semuanya harus dipersiapkan dengan baik agar tidak ada masalah di lain waktu. Semua harus dimaksimalkan agar tidak menyesal dikemudian hari.
Contoh hal yang kecil, jika kita akan makan, kita siapkan dulu piringnya, sendoknya, nasi dan lauk serta hal lain untuk makan.
Ketika kita akan keluar rumah untuk bekerja, untuk ke pasar atau keperluan lain, pasti kita mempersiapkan apa saja yang kita butuhkan sebelum keluar rumah.
Sungguh celaka jika kita sudah jauh berjalan dan telah sampai pasar, ternyata uang kita untuk belanja tidak terbawa. Sungguh merugi jika kemudian kita pulang ke rumah dan kembali ke pasar hanya karena masalah uang yang tak terbawa.
Teman-taman… itu untuk urusan duniawi, bagaimana untuk urusan akhirat?.
Persiapkan urusan akhirat dengan sempurna
Jika urusan duniawi saja kita tak boleh lengah dan asal-asalan, tentu untuk urusan akhirat kita harus lebih bersungguh-sungguh.
Kita harus mempersiapkan bekal menuju ke dunia yang kekal itu dengan sebaik-baiknya. Sebab hidup di dunia ini hanya sesaat, sedangkan hidup di akhirat akan kekal selamanya.
Jangan sampai di kehidupan yang kekal itu kita malah kekal dalam kesusahan, kekal dalam api neraka.
Tetapi sebaliknya, kita harus berusaha agar kelak kita kekal dalam kenikmatan, kekal di dalam surga.
Dan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. Al-A’la: 17)
Oleh karena itu, mari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan kita siapkan perjalanan menuju akhirat yang kekal. Kita perbanyak amal ibadah, kita pertebal iman kita, kita perkokoh keyakinan dan Tauhid kita kepada Allah swt.
Jangan ada waktu yang terbuang percuma. Jangan ada waktu terlewat sia-sia. Jangan ada waktu luang tetapi hanya untuk dipakai berhura-hura.
Kita gunakan waktu yang sempit di dunia ini dengan kegiatan positif. Selalu kita jaga dan perbaiki hubungan kita kepada Allah dan juga manusia.
Semoga kita termasuk golongan orang yang beruntung dan bukan termasuk orang yang merugi. Aamiin
Baca juga: Arti man jadda wajada